Kamis, 17 Maret 2011

Sometimes ... The Best Is Not What We Want

Aku mahasiswi semester 6 dan tahun ini aku harus nyusun proposal skripsi. Di kampusku, untuk penentuan lab-lab atau klinik yang akan jadi bidang skripsi harus diundi supaya adil dan merata. Sejak awal, aku sudah berencana mau nyusun skripsi di bidang Periodonsia (suatu ilmu di bidang kedokteran gigi yang berhubungan dengan jaringan penyangga gigi) atau Mikrobiologi (suatu ilmu di bidang kedokteran atau kedokteran gigi yang berhubungan dengan mikroorganisme). Tapi, di tengah perjalanan karena suatu hal, aku berubah pikiran. Aku mengganti perio dan menggantinya dengan Pedodonsia  (ilmu kedokteran gigi anak). Selama beberapa minggu sebelum undian skripsi, aku nyari-nyari judul dari skripsi kakak-kakak senior, tanya sana-sini, dan browsing. Aku sudah mantap banget mau ambil skripsi di Pedodonsia atau Mikrobiologi, dan aku sangat berharap aku bisa   dapet salah satu dari dua bidang itu karena aku sudah punya bayangan tentang skripsi yang mau aku susun.

Akhirnya tiba juga hari pengundian skripsi. Dosenku menyebutkan satu persatu nama lab atau klinik, dan siapa yang memilih boleh mengacungkan tangan. Semisalnya yang angkat tangan melebihi tempat yang tersedia, maka akan diundi semacam arisan gitu. Bener-bener bikin deg-degan dan aku ngerasa nggak tenang. Waktu giliran klinik Mikrobiologi disebut, aku angkat tangan dan ternyata peminatnya melebihi kuota. Akhirnaya aku maju untuk ambil undian dan ... AKU NGGAK DAPET !!! Rasanya bener-bener kecewa. Judul skripsi yang aku punya hampir semuanya Mikrobiologi dan aku cuma bisa iri melihat temen-temen yang dapet Mikrobiologi. Terus, giliran Pedodonsia ... aku angkat tangan dan lagi-lagi yang angkat tangan melebihi kuota. Aku maju lagi dan ... AKU NGGAK DAPET !!! Aku langsung blank ... enggak tau harus mlilih apa. Aku sempat memutuskan untuk masuk di lab yang kebetulan masih sisa tempat, tapi ternyata sudah diambil temanku. Bener-bener bingung rasanya.

Kemudian dosenku menyebutkan Klinik Periodonsia, dan menurutku nggak ada salahnya aku coba. Untuk ketiga kalinya aku angkat tangan dan untuk ketiga kalinya aku nggak dapet. Dan aku bener-bener blank.Aku bertanya-tanya, kenapa temen-temenku yang lain bisa dapet klinik ato bidang yang dia ingin ... tapi aku nggak ? Terdengar nggak adil buatku. Waktu aku kembali ke tempat duduk, dosenku tiba-tiba menawari tempat di Klinik Periodonsia. Ternyata ada dua temen yang sebenarnya dapat, tapi dia nggak jadi ambil. Aku angkat tangan dan dosenku langsung menunjuk aku. Aku speechless. Aku senang akhirnya aku bisa masuk kuota Periodonsia, tapi aku juga masih punya rasa iri sma temenku yang dapat Mikrobiologi dan Pedodonsia. I wish I was so lucky ...

Terkadang yang terbaik adalah bukan yang kita inginkan, tetapi apa yang kita butuhkan. Apa yang terjadi sekarang adalah yang terbaik yang sudah dipilih Tuhan untuk kita.  Mungkin aku tidak berjodoh dengan Pedodonsia dan Mikrobiologi karena Tuhan yakin aku akan lebih baik jika masuk di Periodonsia (yang namanya jodoh, mungkin emang engga kemana. Hehehehehe :p) Selan itu, aku juga bersyukur karena aku yang ditunjuk dari puluhan teman-teman yang mengangkat tangan. Tuhan yang lebih tahu apa yang terbaik buat hamba-Nya, manusia hanya bisa berencana dan let the God's Hand take the rest. Mulailah berbaik sangka pada semua hal yang terjadi pada kita, berbaik sangka kepada Tuhan, selalu bersyukur dan percaya bahwa dibalik keinginan kita yang tidak terpenuhi ada pengganti yang jauh lebih baik dan indah. Dengan begitu, kita akan bisa lebih berbesar hati dan lebih banyak bersyukur .... :)

0 komentar:

 
design by suckmylolly.com